Kamis, 30 Oktober 2014

PERANAN PROBIOTIK



PERANAN PROBIOTIK
Peranan probiotik dalam budidaya akuakultur adalah:
1). Menekan populasi mikroba yang bersifat merugikan
yang berada dalam saluran
pencernaan dengan cara berkompetisi untuk 
menempati ruang (tempat menempel)
dan kesempatan mendapatkan nutrisi.
2). Menghasilkan senyawa anti mikroba yang secara 
langsung akan menekan pertumbuhan mikroba pathogen 
dan mencegah terbentuknya kolonisasi mikroba merugikan
dalam sistem pencernaan hewan inang.
3). Menghasilkan senyawa yang bersifat imunostimulan
yaitu meningkatkan sistem imun ikan (hewan inang)
dalam menghadapi serangan penyakit
dengan cara meningkatkan kadar antibodi
dan aktivitas makrofag,misalnya lipo polisakarida,
glikan dan peptidoglikan. 
4). Menghasilkan senyawa vitamin yang bermanfaat
bagi hewan inang (yang diberikan probiotik)
dan secara tidak langsung akan menaikkan nilai nutrisi pakan.
Probiotik adalah bahan hidup yang seperti halnya antibiotik
bekerja secara spesifik dan khusus.
Demikian halnya, mikro organisme dalam probiotik
sangat rentan terhadap kondisi situasi fisika dan kimia
dalam saluran pencernaan hewan inang dan kondisi perairan.
Lingkungan yang tidak cocok akan membunuh
mikro organisme dalam probiotik dan dengan demikian
tidak memungkinkan untuk berkompetisi dengan
mikro organisme pathogen.
Oleh karena itu kapasitas spesies mikro organisme
yang digunakan sebagai probiotik apakah dalam
bentuk tunggal atau campuran menjadi sangat penting
yang menentukan keampuhan probiotik.
Probiotik yang digunakan harus memiliki persyaratan khusus untuk dapat bekerja secara efektif adalah berikut:
1. Mampu beradaptasi dengan kondisi lingkungan 
(fisika dan kimia) dan hewan inang.
2. Mampu bertahan hidup pada suhu rendah dan konsentrasi 
asam organik yang tinggi di saluran pencernaan, 
juga terhadap cairan pankreas dan empedu yang dihasilkan 
disaluran usus halus bagian atas. 
3. Tidak bersifat pathogenik dan menghasilkan senyawa 
toksik yang merugikan hewan inang.
4. Mampu hidup dan bermetabolisme dalam
saluran usus hewan inang
5. Dapat diproduksi dalam skala besar (industri) 
dengan kualitas dan kuantitas yang terjaga dan terukur.
Sebagaimana probiotik juga tidak dapat diharapkan mengendalikan semua jenis bakteri yang ada di dalam sistem pencernaan ikan ataupun yang terdapat di lingkungan air. Efektivitas probiotik sangat tergantung pada jenis bakteri yang digunakan karena populasi bakteri yang hidup pada suatu lingkungan dengan kondisi fisika kimia berbeda kemungkinan akan berbeda pula. Akan lebih efektif apabila probiotik menggunakan jenis mikroorganisme indigenous (asli) yaitu yang diperoleh berasal dari saluran pencernaan dan lingkungan yang sama / mirip dengan hewan inang, diharapkan mampu beradaptasi dengan lokasi perlakuan dibandingkan jika mikroorganisme diperoleh dari lingkungan yang berbeda.
Efektifitas probiotik tidak dapat dirasakan seketika atau memberikan perbaikan /penyembuhan dalam waktu singkat. Kemanjuran probiotik membutuhkan waktu meskipun tidak berarti bahwa penggunaan probiotik tidak pernah gagal. Kegagalan probiotik bisa terjadi karena disebabkan oleh berbagai hal di antaranya salah penggunaan aplikasi di lapangan, cara penyimpanan probiotik yang salah mengakibatkan menurunnya viabilitas mikroorganisme. Jenis bakteri yang digunakan mungkin saja tidak sesuai dengan kondisi hewan inang, dosis yang digunakan tidak memadai atau kepadatan populasi bakteri dalam probiotik terlalu rendah.
Cara kerja mikro organisme probiotik dalam kaitannya dengan bakteri pathogen meliputi berbagai model yaitu dengan cara menghasilkan senyawa penghambat, berkompetisi terhadap ketersediaan unsur kimia maupun energi, berkompetisi untuk memperoleh tempat perlekatan, meningkatkan respon imun hewan inang, memperbaiki kualitas air lingkungan budidaya, berinteraksi dengan phytoplankton, sebagai sumber nutrisi mikro dan makro, serta menghasilkan enzym untuk meningkatkan kecernaan.
Probiotik akan bekerja secara eksternal yaitu menguraikan senyawa toksik yang terdapat dalam air kolam seperti NH3 , NO 3 , NO 2 , juga menguraikan bahan organik, dan menekan populasi alga biru hijau. Beberapa jenis mikroba sebagai probiotik pengurai antara lain nitrosomonas, cellumonas, bacillus subtilus, dan nitrobacter. Bakteri gram positip adalah Bacillus sp. banyak digunakan sebagai probiotik untuk memperbaiki kualitas air dibandingkan dengan jenis bakteri gram negatip. Bacillus sp. lebih efisien dalam mengkonversikan kembali bahan organik menjadi CO 2 . Sedangkan bakteri gram negative mengkonversi karbon organik menjadi biomas bakteri dalam persentase lebih banyak. Sehingga dengan mengupayakan populasi bakteri Bacillus sp. tetap dalam jumlah besar di dalam perairan kolam/tambak akan meminimalkan pembentukan partikulat terlarut karbon organik selama siklus budidaya. Sekaligus juga akan memacu perkembangan phytoplankton dengan meningkatnya produksi CO 2 .