Sabtu, 08 November 2014

Dinamika Plankton


A.. Blooming BGA (Blue Green Algae) 

Perbandingan rasio N/P yang rendah dapat memicu timbulnya blooming Cyanophyta (BGA). Beberapa genus BGA yang berbentuk benang memiliki sel khusus yang disebut heterocysta yang mampu  mengikat Nitrogen bebas dari udara (Fiksasi Nitrogen), sehingga jenis ini dapat bertahan hidup dalam perairan yang memiliki konsentrasi nitrogen yang rendah sementara jenis lain tidak dapat melakukannya.


Beberapa genus BGA yang memiliki heterocysta pada kondisi N/P rasio yang rendah <10  sering mendominasi perairan dan menimbulkan blooming BGA adalahAnabaena, Aphanizomenon, beberapa spesies Oscillatoria dan Microcystis. Beberapa  akibat secara langsung dari adanya blooming BGA ini adalah :
1.     Turunnya  Oksigen terlarut (DO)  secara drastis sampai konsentrasi  di bawah 4 ppm pada siang hari, hal ini terjadi karena DO yang dihasilkan saat fotosintesis banyak digunakan untuk dekomposisi sel-sel BGA yang mati.  DO dengan konsentrasi di bawah 4 ppm dapat  membahayakan kehidupan udang.
2.     Meningkatnya konsentrasi ammonia akibat laju  proses nitrifikasi berjalan lambat karena DO rendah. Hal ini terjadi  terutama di dasar  perairan, karena biasanya saat terjadi blooming BGA, DO hanya terdapat di kolom air dekat permukaan.
3.     Jenis BGA ada yang mengeluarkan racun penyebab bau Lumpur (Geosmin) sehingga udang atau ikan yang dibudidayakan berbau tanah (Off Flavour)
4.     Jenis BGA dari spesies  Schizothrix calcicola  dapat membahayakan dan menimbulkan penyakit pada udang secara langsung bahkan kematian, penyakit yang ditimbulkannya adalah Hemocytic Enteritic (HE) yaitu kerusakan di bagian mid gut. Sedangkan Aphanizomenon menghasilkan Neurotoxin yaitu sejenis racun yang mengganggu system saraf.









Pasang Merah (Red tide)

Pasang merah (red tide) awalnya dikenal sebagai fenomena alami di perairan laut yang timbul karena adanya pertumbuhan phytoplankton jenis Dinoflagellata yang terjadi secara drastis dan tak terkendali yang menyebabkan warna air coklat kemerah-merahan sampai merah menyala. Fenomena ini diduga terjadi ketika  N/P rasio rendah, adanya stratifikasi suhu, dan saat terjadi peralihan musim serta adanya up welling.  Beberapa jenis phytoplankton golongan Dinoflagellata penyebab red tide ketika terjadi blooming sel-selnya akan mengalami lisis  dan mengeluarkan racun yang dapat membahayakan organisme yang dibudidayakan bahkan manusia juga.  Jenis-jenis Dinoflagellata yang telah diketahui menghasilkan racun adalah :

        Genus
        Toxin
     Nama/ Efek
Alexandrium, Gonyaulax
Ptyochodiscus    
Gambierdiscus      
Dinophysis
Saxitoxin  dan Goniautoxin
Brevetoxin               
Ciguatoxin   dan    Maltotoxin.
Okadaic acid
Paralytic Shelfish Poisoning
Neurotoxic Shelfish Poisoning
Ciguatera Fish Poisoning
Diarethic Shelfish Poisoning

Plankton-palnkton tersebut akan menimbulkan kematian masal pada ikan-ikan yang berada diperairan sekitar timbulnya red tidesedangkan  apabila dimakan oleh jenis kerang-kerangan tidak dapat menimbulkan kematian tetapi apabila kerang-kerangan tersebut dimakan oleh manusia dapat menimbulkan penyakit Paralytic Shelfish Poisoning (PSP) dan Dyarhetic Shellfish Poisoning (DSP). Dinoflagellata juga dapat secara langsung membahayakan udang karena menimbulkan penyakit  yang disebut Blunted Head Syndrom yaitu  terjadinya pengikisan di kepala bagian anterior (Rostrum dan Antennula).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar