A.. Blooming BGA (Blue Green Algae)
Perbandingan
rasio N/P yang rendah dapat memicu timbulnya blooming Cyanophyta (BGA).
Beberapa genus BGA yang berbentuk benang memiliki sel khusus yang disebut
heterocysta yang mampu mengikat Nitrogen bebas dari udara (Fiksasi
Nitrogen), sehingga jenis ini dapat bertahan hidup dalam perairan yang memiliki
konsentrasi nitrogen yang rendah sementara jenis lain tidak dapat melakukannya.
Beberapa
genus BGA yang memiliki heterocysta pada kondisi N/P rasio yang rendah
<10 sering mendominasi perairan dan menimbulkan blooming BGA adalahAnabaena,
Aphanizomenon, beberapa spesies Oscillatoria dan Microcystis. Beberapa akibat secara langsung dari adanya blooming BGA ini adalah
:
1. Turunnya Oksigen terlarut (DO)
secara drastis sampai konsentrasi di bawah 4 ppm pada siang hari, hal ini
terjadi karena DO yang dihasilkan saat fotosintesis banyak digunakan untuk
dekomposisi sel-sel BGA yang mati. DO dengan konsentrasi di bawah 4 ppm
dapat membahayakan kehidupan udang.
2. Meningkatnya konsentrasi ammonia akibat
laju proses nitrifikasi berjalan lambat karena DO rendah. Hal ini
terjadi terutama di dasar perairan, karena biasanya saat terjadi
blooming BGA, DO hanya terdapat di kolom air dekat permukaan.
3. Jenis BGA ada yang mengeluarkan racun
penyebab bau Lumpur (Geosmin) sehingga udang atau ikan yang dibudidayakan
berbau tanah (Off Flavour)
4. Jenis BGA dari spesies Schizothrix calcicola dapat
membahayakan dan menimbulkan penyakit pada udang secara langsung bahkan
kematian, penyakit yang ditimbulkannya adalah Hemocytic Enteritic (HE) yaitu
kerusakan di bagian mid gut. Sedangkan Aphanizomenon menghasilkan Neurotoxin yaitu sejenis racun yang mengganggu system saraf.
Pasang merah (red tide)
awalnya dikenal sebagai fenomena alami di perairan laut yang timbul karena
adanya pertumbuhan phytoplankton jenis Dinoflagellata yang terjadi secara
drastis dan tak terkendali yang menyebabkan warna air coklat kemerah-merahan
sampai merah menyala. Fenomena ini diduga terjadi ketika N/P rasio rendah, adanya
stratifikasi suhu, dan saat terjadi peralihan musim serta adanya up welling. Beberapa jenis phytoplankton
golongan Dinoflagellata penyebab red tide ketika terjadi blooming sel-selnya akan mengalami lisis dan
mengeluarkan racun yang dapat membahayakan organisme yang dibudidayakan bahkan
manusia juga. Jenis-jenis Dinoflagellata yang telah diketahui menghasilkan
racun adalah :
Genus
|
Toxin
|
Nama/ Efek
|
Alexandrium, Gonyaulax
Ptyochodiscus
Gambierdiscus
Dinophysis
|
Saxitoxin dan Goniautoxin
Brevetoxin
Ciguatoxin dan Maltotoxin.
Okadaic acid
|
Paralytic Shelfish Poisoning
Neurotoxic Shelfish Poisoning
Ciguatera Fish Poisoning
Diarethic Shelfish Poisoning
|
Plankton-palnkton tersebut akan menimbulkan kematian masal pada
ikan-ikan yang berada diperairan sekitar timbulnya red tidesedangkan
apabila dimakan oleh jenis kerang-kerangan tidak dapat menimbulkan kematian
tetapi apabila kerang-kerangan tersebut dimakan oleh manusia dapat menimbulkan
penyakit Paralytic Shelfish Poisoning (PSP) dan Dyarhetic Shellfish Poisoning
(DSP). Dinoflagellata juga dapat secara langsung
membahayakan udang karena menimbulkan penyakit yang disebut Blunted Head
Syndrom yaitu terjadinya pengikisan di kepala bagian anterior (Rostrum
dan Antennula).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar